Sabtu, 26 Desember 2009

Motivasi dalam Organisasi

Pendahuluan

Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata ‘motivasi’ (motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Motivasi menunjuk kepada sebab, arah, dan persistensi perilaku. Kita bicara mengenai penyebab suatu perilaku ketika kita bertanya tentang mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kita bicara mengenai arah perilaku seseorang ketika kita menanyakan mengapa ia lakukan suatu hal tertentu yang mereka lakukan. Kita bicara tentang persistensi ketika kita bertanya keheranan mengapa ia tetap melakukan hal itu (Berry, 1997).

Suatu organisme (manusia/hewan) yang dimotivasi akan terjun ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tanpa dimotivasi. Selain menguatkan organisme itu, motivasi cenderung mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan untuk dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk melepaskan diri dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan (Atkinson, Atkinson, & Hilgard, 1983).

Isi

A. Pengertian Motivasi Manusia


Secara umum motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan motivasi (niat). Oleh karena itu, dilihat dari pendapat ini motivasi adalah merupakan sejumlah proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.

B. Teori Motivasi

1. Teori Kepuasan

Teori ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu.teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikannya perilakunya. Teori ini mencoba menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan dan mendorong semangat bekeja seorang. hal ini yang memotivasi semangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan materiil maupun non materiil yang diperoleh dari hasil pekerjannya.
Jika kebutuhan dan kepuasannya semakin terpenuhi, maka semangat bekerjanya pun akan semakin baik pula.
Jadi pada dasarnya teori ini mengemukakn bahwa seseorang akan bertindak (bersemangat bekerja) untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (inner needs) dan kepuasannya. Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka semakin giat orang itu bekerja. Dan harus memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang, yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku. Mereka mencoba menentukan kebutuhan khusus yang memotivasi orang.

2. Teori Proses

Teori motivasi proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan

“ bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu”, agar setiap individu bekerja giat sesuai dengan keinginan manajer. Bila diperhatikan secara mendalam, teori ini merupakan proses “sebab dan akibat” bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini, maka hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang tercapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang, hasil hari ini merupakan kegiatan hari kemaren.
Karena “ego” manusia yang selalu menginginkan hasil yang baik-baik saja, maka daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang tergantung dari harapan yang akan diperolehnya pada masa depan. Inilah sebabnya teori ini disebut “ teori harapan (expectancy theory)” : Jika harapan itu dapat menjadi kenyataan maka seseorang akan cenderung meningkatkan semangat kerjanya. Tetapi sebaliknya bila harapan itu tidak tercapai akibatnya ia akan menjadi malu.
Teori ini menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku itu digerakkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Kedua kategori ini mempunyai arti penting bagi manajer yang pekerjaannya berhubungan dengan proses motivasi.
Dalam teori proses ini, masih ada beberapa teori didalam teori proses itu sendiri. Di antaranya ialah :
• Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Inti teori Maslow ialah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki . Tingkat kebutuhan yang paling rendah ialah kebutuhan fisikologis dan tingkat yang tertinggi ialah kebutuhan akan perwujudan diri ( self-actualiation needs).

• Teori Erg Alderfer
Teori erg adalah teori motivasi kepuasan yang mengatakan bahwa individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan eksistensi (E) keterkaitan – relatedness (R) dan pertumbuhan – Grotwh (G).
Alderfer setuju dengan pendapat maslow bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan yang trsusun dalam suatu hirarki

• Teori Dua Faktor Dari Herzberg
Herzberg mengembangkan teori kepusan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua faktor itu dinamakan faktor yang membuat orang merasa tidak puas dan faktor yang membuat orang puas (dissatisfies-satisfies) atau faktor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-instrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut.

C. Aspek, Pola-Pola Dan Tujuan Motivasi


1. Aspek Motivasi :
• Aspek aktif / dinamis: motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

• Aspek pasif / statis: motivasi akan tampak sebagian kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan potensi sumber daya manusia itu kearah tujuan yang diinginkan.

2. Pola Motivasi
• achievement motivation, adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.

• Affiliation motivation, adalah dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain.

• Competence motivation, adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.

• Power motivation, adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.

3. Tujuan Pemberian Motivasi :

• mendorong gairah dan semangat kerja karyawan;
• meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan;
• meningkatkan produktifitas kerja karyawan;
• mempertahankan loyalitas dan kesetabilan karyawan perusahaan;
• meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan;
• mengefektifkan pengadaan karyawan;
• menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik;
• meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan;
• meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan;
• mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya;
• meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku;

D. Alat-Alat Dan Jenis-Jenis Motivasi


1. Alat-Alat Motivasi
• materiil insentif: alat motivasi yang diberikan itu berupa uang dan atau barang yang mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya : kendaraan, rumah dan lain-lainnya.

• Non materiil insentif : alat motivasi yang diberikan itu beupa barang/benda yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan rohani saja. Misalnya : mendali, piagam, bintang jasa dan lain-lainnya.

• Kombinasi materiil dan non materiil insentif : alat motivasi yang diberikan itu berupa materiil (uang dan barang) dan non materiil (mendali dan piagam), jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan/kebanggaan rohani.

2. Jenis-jenis Motivasi
• Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bahwa bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

• Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dengan jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum; tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

Yang menjadi masalah ialah “ kapan motivasi positif atau motivasi negatif” itu efektif merangsang kerja karyawan.
motivasi positif efektif untuk jangka panjang, sedangkan motivasi negatif efektif untuk jangka pendek saja. Tetapi manajer harus konsisten dan adil dalam menerapkannya.

E. Metobe, Model Dan Proses Motifasi


1. Metode- metode Motivasi :
• Metode langsung (direct motivation), adalah motivasi (materiil & non materiil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti memberi pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lain sebagainanya.

• Motivasi tidak langsung (indirect motivation), adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas, sehinnga para karyawan betah melakukan pekerjaannya.
Misalnya: kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan lingkugan pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan lainnya.
Motivasi tidak langsung ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat kerja karyawan, sehinnga produktivitas kerja meningkat.

2. Model-Model Motivasi

2.1. model tradisional

mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah pekerjanya meningkat dilakukan dengan system insentif yaitu mamberikan insentif materiil kepada karyawan yang berprestasi baik. Semakin berprestasi maka semakin banyak balasan yang diterimanya. Jadi motivasi bawahan untuk mendapatkan insentif ( uang atau barang) saja.

2.2. model hubungan manusia

mengmukakan bahwa utuk memotivasi bawahan supaya gairah pekerjaannya meningkat, dilakukan dengan mengakui kebutuhan social mereka dan membuat mereka merasa berguna serta penting. Sebagai akibatnya karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat keputusan dan kreativitas dalam melakukan pekerjaanya. Dengan memperhatikan kebutuhan materiil dan non materiil karyawan, maka motivasi bekerjanya akan meningkat pula.
Jadi motivasi karyawan adalah untuk mendapatkan kebutuhan materiil dan non materiil.

2.3. model sumber daya manusia

mengemukakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang/barang atau keinginan akan kepuasan saja. Tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Menurut model ini karyawan cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi kerja yang baik.
Karyawan bukanlah berprestasi yang baik karena merasa puas, melainkan termotivasi oleh rasa tanggung jawab yang lebih luas untuk membuat keputusan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Jadi menurut model sumber daya manusia ini untuk memotivasi bawahan dilakukan dengan memberikan tanggung jawab dan kesempatan yang luas bagi mereka untuk mengambil keputusan untuk menyelsaikan pekerjaannya. Motivasi gairah bekerja, seseorang akan meningkat jika kepada mereka diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.

3. Proses Motivasi.

3.1. Tujuan
Dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan oraganisasi, baru kemudian para bawahan dimotivasi kearah tujuan tersebut.

3.2. Mengetahui Kepentingan
Dalam proses motivasi penting mengetahui kebutuhan/ keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan dan perusahaan saja.

3.3. Komonitas Efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komonikasi yang baik dalam efektif dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang di perolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif itu diperolehnya.

3.4. Integrasi Tujuan
Dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan perusahaan adalah need complex, yaitu untuk memperoleh laba, perluasan perusahaan, sedangkan tujuan individu karyawan adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi tujuan organisasi/ perusahaan dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk ini penting adanya penyesuaian motivasi.

3.5. Fasilitas
Manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada perusahaan dan individu karyawan yang akan medukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberi bantuan kendaraan kepada salesman.

3.6. Team Work
Manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team work (kerja sama) ini penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
Hal ini harus dilakukan oleh seorag manajer untuk memotifasi manusia (karyawan) yang berbeda oraganisasi dan linkungannya didalam organisasi tersebut. Jadi pada intinya proses memotivasi manusia itu harus dilakukan dengan langakh-langkah yang telah dijelaskan diatas.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi

· Budaya

Budaya organisasi

merupakan kepribadian yang ada pada organisasi, pada banyak organisasi

peran budaya organisasi sangat menonjol, karena membentuk karakter

organisasi secara anggota organisasi melakukan pekerjaanya (Widjaja, 2001:

Dengan demikian budaya organisasi menentukan kepribadian organisasi

secara keseluruhan dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku

organisasinya, dengan perilaku anggota yang kuat maka anggota bertindak

sesuai dengan pemahaman yang mendukung pencapaian tujuan-tujuan penting

organisasi.


· Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota..


· Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.


· Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akrab satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.


· Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi.


· Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.


· Kepemimpinan (Leadership)
kepemimpinan adalah kepemimpinan dapat diartikan sebagai keseluruhan

aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang–orang agar mau bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang memang diinginkan bersama. Kepemimpinan

yang efektif haruslah memberikan pengarahan terhadap usaha–usaha semua

pekerja dalam mencapai tujuan–tujuan organisasi. Menurut (Rachmadi, 1994)

pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, watak, dan kepribadian sendiri yang

khas, sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dengan

orang lain.

Penutup

motivasi didalam organisasi dapat didefinisikan sebagai konsep untuk menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri manusia (karyawan) yang memulai dan mengarahkan perilaku.
Hal yang sangat penting bagi manusia dalam sebuah organisasi adalah motivasi, karena motivasi inilah yang akan menjadikan individu manusia lebih semangat dan kreatif dalam menjalankan tugasnya sehingga dinilai berprestasi. Oleh karena itu,motivasi didalam organisasi dapat didefinisikan sebagai konsep untuk menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri manusia (karyawan) yang memulai dan mengarahkan perilaku. Kita menggunakan konsep ini ialah untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan dalam intensitas perilaku, dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang lebih kuat .
Setiap orang tertarik pada serangkaian tujuan. jika seorang manajer harus meramalkan perilaku secara cukup teliti, ia perlu mengetahui suatu tentang tujuan karyawan,dan tindakan yang akan dilakukan karyawan tersebut untuk mencapai tujuannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi yaitu budaya,tujuan,tantangan,keakraban,tanggung jawab,.kesempatan untuk maju,dan kepemimpinan (Leadership).

Factor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kinerja anggota dalam melakukan kegiatan organisas.segala kenajuan atau kemunduran kinerja seseorang dapat dilihat dari keseriusan orang tersebut dalam melakukan suatu aktivitas kerja di dalam organisasi tersebut.

Daftar Pustaka

• Clayton P, Alderfer. 1969. Organizational Behavior And Human Performance.

• H,Maslow. 1943. A Theory of Human Motivation Psychological review.

• H, Maslow. 1954. Motivation and Personalitiy. New York : Harper & Row.

• Frenderick Herzberg, B. Mausner, dan B. Synderman. 1959. Motivation to Work. New York : Jhon Wiley & Sons.

• Harold J. Leavitt. 1992. Psikologi Manajemen. Jakarta : Erlangga.

• Drs, Yusmar Yusuf, M.S. 1991. Psikologi Antar Budaya. Bandung : PT Remaja Bandung.

Minggu, 22 November 2009

ORGANISASI

1.PENDAHULUAN

Organisasi adalah suatu wadah kumpulan beberapa orang yang saling berhubungan dan mempunyai struktur keorganisasian untuk mencapai tujuan tertentu.

Suatu organisasi yang baik adalah organisasi yang terbuka.artinya organisasi tersebut harus terbuka antar sesame anggota agar anggota dapat mengetahui secara seluruhnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut.

2. ISI

Macam-macam organisasi antara lain : BEM&HMSI(berorientasi kampus UG),OSIS,PMR,KIR(berorientasi sekolah),dll.

Pengalaman saya dalam beroganisasi yang sangat berkesan yaitu kita saya masih duduk di bangku SMA.saya menjadi anggota OSIS(Organisasi Intra Sekolah).

Saya pernah menjadi ketua panitia dalam suatu acara yang diadakan oleh sekolah saya yakni acara UKS(Unjuk Kreasi Siswa).acara tersebut bertujuan agar siswa dapat menyalurkan segala kemampuan non-akademisnya yakni berpuisi,bermain music,dll.menjadi suatu kebanggan dalam diri saya bisa berorganisasi di sekolah,terutama dipercaya untuk menjadi ketua panitia suatu program sekolah tersebut.

Setelah itu,saya mulai memikirkan langkah-langkah saya untuk menjalankan acara UKS tertsebut yakni diantaranya :

1. Saya mencari tema yang menarik.Saya mengadakan suatu rapat panitia UKS agar dapat memecahkan sesuatu yang bisa disebut sebagai konflik organisasi tersebut.sebagai pemimpin suatu organisasi,saya mengadakan rapat ini agar setiap anggota dapat menyalurkan aspirasinya.setelah rapat berlangsung,akhirnya kesimpulan saya dapatkan yakni tema yang digunakan adalah ROAD to HEAVEN,artinya jalan menuju surga,karena SMA saya merupakan salah satu SMA Islam di Bekasi

2. Langkah kedua,saya menyusun surat keterangan izin untuk Kepala Sekolah dan segenap staf SMA 32 Bekasi agar dapat diizinkan untuk mengadakan acara UKS tersebut.alhamdulillah pihak Sekolah mengizinkan.

3. Langkah ketiga saya mulai mencari sponsor untuk acara tersebut.saya menyusun suatu makalah untuk para sponsor.alhamdulillah sponsor yang berhasil saya dapatkan yaitu INDOSAT,HEXOS,PIZZAHUT,dll.

4. Langkah keempat merupakan langkah yang terberat bagi saya.dalam pikiran saya,”bagaimana membuat acara UKS tersebut menjadi berkesan bagi sekolah?”.saya mengadakan rapat lagi untuk mencari kesimpulan.akhirnya hasil rapat mengatakan cara membuat acara tersebut berkesan yakni meminta sponsor ke stasiun televisi agar dapat menayangkan di televise.esoknya,saya mulai bergerak menyusun makalah untuk pengajuan tersebut.dan akhirnya saya mendapatkannya.salah satu stasiun televisi yakni ANTV dan programnya yaitu Planet Remaja bisa membantu saya.bahkan,bisa menampilkan GIGI untuk memeriahkan acara UKS saya.

5. Langkah terakhir yaitu saya mulai mempersiapkan semuanya dari tekhnis,maupun non -tekhnis.saya dibantu anggota OSIS,dan pihak Sekolah saya mulai dekorasi panggung,mempersiapkan susunan acara,dan menyusun jalanya acaranya.saya memberikan sedikit kejutan untuk sekolah dengan keberhasilan saya mendatangkan GIGI untuk memeriahkan acara.

Pada akhirnya kerja keras segenap anggota terhapus ketika acara UKS berjalan sangat meriah dan berkesan.saya turut berpatisipasi dalam acara tersebut yakni Musikalisasi Puisi.acara berlangsung sangat meriah dan ini merupakan pengalaman menjadi ketua panitia pertama saya yang sangat berkesan.

Dalam kegiatan ini,saya dapat melatih kesabaran dan rasa tanggung jawab saya terhadap amanah yang diberikan oleh pihak sekolah.

3.KESIMPULAN

Setiap organisasi harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi agar dalam pencapaian suatu tujuan tersebut dapat berlangsung dengan baik dan berakhir dengan baik.

Pemimpin harus bisa memotivasi anggotanya agar anggotanya dapat aktif dan bisa menyalurkan aspirasinya dalam organisasi tersebut.

Senin, 19 Oktober 2009

welcome in my blog


first tovel,i wanna introduce my self,...

name : Catur.Nugroho
Address : Apple road c9/7 north bekasi city
gender : male
age : 19
birth : january,27 1990
occupation : student of university
religion : islam
ambision : i wanna be good programmer

"be your self,be confident,smart manage your time"